Orang Kerinci khususnya Sungai Penuh punya persamaan dengan orang China, mereka punya panggilan berbeda-beda untuk saudara sesuai dengan urutannya. Kakak tertua akan dipanggil dengan”Wo” . Kalau namanya Anhar ,jadilah dia dipanggil Wo Har. Kakak kedua dipanggil dengan “ngah” berikutnya “mbut” ,”nek” dan yang kelima “ndok” . Tapi sepertinya panggilan ini hanya untuk saudara laki-laki, karena saudara perempuan itu semuanya uni, persis seperti orang Minang.
Karena bahasa di Sumatera yang saya mengerti hanya Bahasa Minang -dengan berbagai dialek- maka saya katakan bahwa dalam beberapa hal Bahasa Kerinci sedikit mirip dengan Bahasa Minan. Tapi miripnya ya hanya sedikit, karena kosa kata yang berbeda lebih banyak.
Dengarkan bagaimana mereka berhitung satu sampai sepuluh : Satau, duwe, tige, empak, limo ,nang, ujeu, lapang, sambileang, sapuloah! Bandingkan dengan bahasa minang : Ciek, duwo, tigo, ampek, limo, anam, tujuah, lapan, sambilan, sapuluah ! Hayo mirip tapi beda kan?
Orang Kerinci umumnya bisa berbahasa minang,tetapi Orang Minang belum tentu bisa mengerti bahasa bahasa di kerinci.
Ada satu joke yang sering saya dengar di Padang, katanya orang Kerinci itu kaya raya. Usut punya usut ternyata itu karena orang kerinci biasa memanggil temannya dengan kayo, karena dalam bahasa Kerinci kayo berarti kamu. Sementara di Padang dalam bahasa Minang, kayo itu artinya kaya.:)